Selasa, 11 September 2012

ANNABEL


Ini sebuah cerita tentang seekor merpati yang mencari jati diri guna mendapatkan kebahagiaan. Suatu hari merpati tersebut melakukan migrasi ke daerah barat bersama pasangannya. Di tengah perjalanan cuaca berubah menjadi ekstrim dan sangat mengganggu mereka, akan tetapi mereka terus melakukan perjalanan tanpa menghiraukan keadaan. Tiba-tiba badai datang beserta gempuran petir yang menyambar-nyambar. Mereka terus terbang sambil berpegangan tangan, akan tetapi angin menghempaskan mereka dan jatuh ke daratan. Akan tetapi malang bagi merpati betina tersebut, tubuh mungilnya terhembas jauh ke hutan dan jatuh ke pepohonan. Tetapi beruntung merpati jantan tersebut tidak terhunyung ke tanah dan dia terus melanjutkan perjalanan tanpa menghiraukan pasangannya yang jatuh di hutan. Hal ini sangat memukul merpati betina tersebut karena dia jatuh dan terluka parah pada sayapnya yang berakibat tidak bisa terbang lagi tetapi malah ditinggal orang yang dia sayang disaat dia sangat membutuhkan bantuan untuk bangkit dan melanjutkan hidupnya. Saat itu ada seorang pengembara, dia hidup hanya untuk berkelana dan serba kekurangan dalam segi ekonomi. Pengembara tersebut bernama “Dante”, dia sedang beristirahat di pinggir sungai di daerah hutan dan mendengar suara merpati mungil itu menjerit-jerit kemudian ia melihat merpati tersebut yang berlumuran darah di sekujur tubuhnya, dia pun hanya terkesima melihat merpati tersebut, betapa sedihnya hatinya melihat derita merpati tersebut. Merpati tersebut begitu cantik dan lucu akan tetapi dia sedang cidera parah, bulu putihnya ternoda oleh darah yang keluar dari luka pada sayapnya. ia pun bergegas menolong merpati tersebut dan kemudian ia membawanya untuk dirawat. Berhubung cidera pada sayapnya yang sangat parah, mungkin butuh waktu yang cukup lama , kemungkinan beberapa bulan baru bisa sembuh. Langkah pertama yang ia lakukan adalah membersihkan luka merpati tersebut dan membalut lukanya dengan ramuan yang ia buat sendiri. Kemudian ia membersihkan bulu merpati tersebut dari darah yang melekat. Ia mencari rotan di hutan guna membuat sangkar untuk merpati tersebut. Seharian ia keliling hutan dan akhirnya mengumpulkan banyak rotan dan ia pun membuat sangkar sederhana untuk merpati tersebut dan berharap bisa nyaman akan sangkar yang ia buat. Tak tau kenapa ia begitu senang memelihara merpati tersebut dan ia memberi nama merpati tersebut “Annabel”. Setiap hari ia merawat merpati tesebut dengan baik, berharap merpati tersebut cepat sembuh dan bisa kembali terbang di alam bebas. Semenjak ia memelihara Annabel, ia tidak merasa kesepian walaupun hidupnya sebatang kara di dunia ini. Ia merasa memiliki chemistry pada merpati tersebut walaupun itu sangat mustahil. Hari demi hari kondisi merpati tersebut semakin membaik, dia sudah bisa jalan namun sayapnya masih belum bisa digunakan. Terkadang ia menyanyikan lagu dengan sulingnya guna menhibur merpati tersebut, tanpa disangka merpati tersebut menikmati musik yang ia bawakan dan kaki mungil merpati tesebut menari-nari. Setiap hari ia membawa merpati tersebut berkelana guna mencari kebahagia, kami berjalan jauh menyusuri hutan yang tak bertuan. Susah seneng selalu bersama dalam langkah kami, tiada hentinya kami berjalan dan akhirnya kita sampai di daerah yang asing yang begitu indah dan melepas rasa lelah karena perjalanan tadi. Dante memberikan perhatian lebih terhadap merpati tersebut, terkadang dia lebih mementingkan kesehatan merpati tersebut dibanding dirinya sendiri. Dia selalu tersenyum ketika melihat merpati tersebut, betapa berharganya merpati tersebut baginya karena Bulan demi bulan mereka lalui bersama dan sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, setiap pagi siang malam ia memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap merpati tersebut. Tanpa terasa sudah 4bulan ia memelihara merpati tersebut,dan pada suatu saat ia terdiam merenung ketika melihat merpati itu sudah sembuh total dan bisa terbang walaupun hanya disangkar. Dan ia berpikir bahwa “apakah merpati tersebut bahagia jika bersama saia dan hanya hidup disangkar saja ?” mungkin saja tidak, tapi ia sangat takut akan kehilangan merpati tersebut karena dia selalu ada disaat ia butuhkan walaupun hanya mendampingi perjalannya akan tetapi jika ia terus mempertahankan merpati tersebut mungkin hanya mementingkan  egonya saja dan merpati tersebut tidak bebas dengan semestinya. Dengan berat hati ia mengambil keputusan untuk melepasnya. suatu hari ia akan melepas merpati tersebut ke alam bebas. Hari itu pun datang, saat itu ia hanya berdiam melihat merpati itu yang sudah sehat kembali. Ia begitu sedih ketika harus membiarkan merpati tersebut pergi dari hidupnya karena ia akan merasa kesepian lagi dan melakukan perjalan sendiri lagi. Tanpa disadar mata Dante berkaca-kaca ketika akan melepas merpati tersebut karena ia tau bahwa jika merpati tersebut telah pergi mungkin tidak akan kembali lagi. Butuh keikhlasan yang besar untuk mengucapkan selamat tinggal baginya. Dengan terpaksa ia melepas merpati tersebut dari sangkarnya. Akan tetapi merpati tersebut tidak pergi melainkan hinggap diatas sangkar, tiba-tiba datanglah segerombolan merpati yang melintas diatas kami.kemudian datanglah seekor merpati jantan dan hinggap diatas sangkar dan seperti mengatakan sesuatu kepada Annabel. Dan ternyata merpati jantan tersebut adalah pasangannya yang dulu meninggalkannya saat Annabel terjatuh ke hutan dan ia terus melanjutkan perjalannya tanpa menghiraukan Annabel. Tanpa alasan Annabel memaafkan merpati tersebut mungkin karena cinta yang bisa meluluhkan rasa benci. mereka tidak berkomunikasi selama beberapa bulan karena Annabel bersama Dante. Annabel pun pergi bersama pasangannya yang terdahulu tanpa  menoleh kebelakang dan mengucapkan selamat tinggal kepada Dante, Mereka pergi jauh meninggalkannya, Dante terdiam dan tanpa berkata-kata hanya mata berkaca-kaca, ia pun terjatuh karena lemas dan merasa kehilangan Annabel. dalam hati Dante tersenyum lebar karena telah menolong Annabel disaat dia terjatuh dan tak bisa terbang lagi. Kini dia sendiri menjalani hidupnya dengan berpetualang tanpa arah mencari jati diri. Dia tidak merasa kesepian karena kesepian selalu bersamanya. Dia hanya bisa berdoa semoga Annabel berbahagia dengan pasangannya walaupun berat untuk menerimanya, dia berharap Annabel akan selalu ingat pada dirinya. Dante merasa terpukul akan kepergian Annabel dan ia berharap kejadian tersebut terulang kembali seperti saat Annabel terjatuh lagi dan Dante dating guna menyembuhkannya walaupun dengan konteks yang begitu singkat. Kata-kata terakhir yang Dante ucapkan saat Annabel pergi adalah “ ingat wajahku disaat kau merasa sakit” dan Dante berharap Annabel mengingat kalimat terakhir tersebut. Mungkin ini adalah sebuah cerita konyol yang pernah ada, ibaratnya bagai gembel merindukan bulan. Dimana seorang manusia yang memiliki rasa terhadap seekor merpati. suatu kebahagiaan bisa membuat Annabel lahir kembali dan bisa menjalani hari-harinya dengan pasangannya. Tugas Dante telah usai dan ia bangga karena pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup Annabel walaupun hanya sekejap saja dan hanya dalam konteks yang kurang menguntungkan. Waktu yang akan menjawabnya, kisah ini akan salalu menjadi misteri yang tiada akhirnya. Dante berharap merpati tersebut akan selalu ingat dan kembali menemuinya ketika ia tersadar dalam tidurnya.