Ini sebuah cerita tentang seekor merpati yang mencari jati diri guna
mendapatkan kebahagiaan. Suatu hari merpati tersebut melakukan migrasi ke daerah
barat bersama pasangannya. Di tengah perjalanan cuaca berubah menjadi ekstrim
dan sangat mengganggu mereka, akan tetapi mereka terus melakukan perjalanan
tanpa menghiraukan keadaan. Tiba-tiba badai datang beserta gempuran petir yang
menyambar-nyambar. Mereka terus terbang sambil berpegangan tangan, akan tetapi
angin menghempaskan mereka dan jatuh ke daratan. Akan tetapi malang bagi
merpati betina tersebut, tubuh mungilnya terhembas jauh ke hutan dan jatuh ke
pepohonan. Tetapi beruntung merpati jantan tersebut tidak terhunyung ke tanah
dan dia terus melanjutkan perjalanan tanpa menghiraukan pasangannya yang jatuh
di hutan. Hal ini sangat memukul merpati betina tersebut karena dia jatuh dan
terluka parah pada sayapnya yang berakibat tidak bisa terbang lagi tetapi malah
ditinggal orang yang dia sayang disaat dia sangat membutuhkan bantuan untuk
bangkit dan melanjutkan hidupnya. Saat itu ada seorang pengembara, dia hidup
hanya untuk berkelana dan serba kekurangan dalam segi ekonomi. Pengembara
tersebut bernama “Dante”, dia sedang beristirahat di pinggir sungai di daerah
hutan dan mendengar suara merpati mungil itu menjerit-jerit kemudian ia melihat
merpati tersebut yang berlumuran darah di sekujur tubuhnya, dia pun hanya terkesima
melihat merpati tersebut, betapa sedihnya hatinya melihat derita merpati
tersebut. Merpati tersebut begitu cantik dan lucu akan tetapi dia sedang cidera
parah, bulu putihnya ternoda oleh darah yang keluar dari luka pada sayapnya. ia
pun bergegas menolong merpati tersebut dan kemudian ia membawanya untuk
dirawat. Berhubung cidera pada sayapnya yang sangat parah, mungkin butuh waktu
yang cukup lama , kemungkinan beberapa bulan baru bisa sembuh. Langkah pertama
yang ia lakukan adalah membersihkan luka merpati tersebut dan membalut lukanya
dengan ramuan yang ia buat sendiri. Kemudian ia membersihkan bulu merpati
tersebut dari darah yang melekat. Ia mencari rotan di hutan guna membuat
sangkar untuk merpati tersebut. Seharian ia keliling hutan dan akhirnya
mengumpulkan banyak rotan dan ia pun membuat sangkar sederhana untuk merpati
tersebut dan berharap bisa nyaman akan sangkar yang ia buat. Tak tau kenapa ia
begitu senang memelihara merpati tersebut dan ia memberi nama merpati tersebut
“Annabel”. Setiap hari ia merawat merpati tesebut dengan baik, berharap merpati
tersebut cepat sembuh dan bisa kembali terbang di alam bebas. Semenjak ia
memelihara Annabel, ia tidak merasa kesepian walaupun hidupnya sebatang kara di
dunia ini. Ia merasa memiliki chemistry pada merpati tersebut walaupun itu
sangat mustahil. Hari demi hari kondisi merpati tersebut semakin membaik, dia
sudah bisa jalan namun sayapnya masih belum bisa digunakan. Terkadang ia
menyanyikan lagu dengan sulingnya guna menhibur merpati tersebut, tanpa
disangka merpati tersebut menikmati musik yang ia bawakan dan kaki mungil
merpati tesebut menari-nari. Setiap hari ia membawa merpati tersebut berkelana
guna mencari kebahagia, kami berjalan jauh menyusuri hutan yang tak bertuan.
Susah seneng selalu bersama dalam langkah kami, tiada hentinya kami berjalan
dan akhirnya kita sampai di daerah yang asing yang begitu indah dan melepas
rasa lelah karena perjalanan tadi. Dante memberikan perhatian lebih terhadap
merpati tersebut, terkadang dia lebih mementingkan kesehatan merpati tersebut dibanding
dirinya sendiri. Dia selalu tersenyum ketika melihat merpati tersebut, betapa
berharganya merpati tersebut baginya karena Bulan demi bulan mereka lalui
bersama dan sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, setiap pagi siang malam ia
memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap merpati tersebut. Tanpa terasa
sudah 4bulan ia memelihara merpati tersebut,dan pada suatu saat ia terdiam
merenung ketika melihat merpati itu sudah sembuh total dan bisa terbang
walaupun hanya disangkar. Dan ia berpikir bahwa “apakah merpati tersebut
bahagia jika bersama saia dan hanya hidup disangkar saja ?” mungkin saja tidak,
tapi ia sangat takut akan kehilangan merpati tersebut karena dia selalu ada
disaat ia butuhkan walaupun hanya mendampingi perjalannya akan tetapi jika ia
terus mempertahankan merpati tersebut mungkin hanya mementingkan egonya saja dan merpati tersebut tidak bebas
dengan semestinya. Dengan berat hati ia mengambil keputusan untuk melepasnya. suatu
hari ia akan melepas merpati tersebut ke alam bebas. Hari itu pun datang, saat
itu ia hanya berdiam melihat merpati itu yang sudah sehat kembali. Ia begitu
sedih ketika harus membiarkan merpati tersebut pergi dari hidupnya karena ia
akan merasa kesepian lagi dan melakukan perjalan sendiri lagi. Tanpa disadar
mata Dante berkaca-kaca ketika akan melepas merpati tersebut karena ia tau
bahwa jika merpati tersebut telah pergi mungkin tidak akan kembali lagi. Butuh
keikhlasan yang besar untuk mengucapkan selamat tinggal baginya. Dengan
terpaksa ia melepas merpati tersebut dari sangkarnya. Akan tetapi merpati tersebut
tidak pergi melainkan hinggap diatas sangkar, tiba-tiba datanglah segerombolan
merpati yang melintas diatas kami.kemudian datanglah seekor merpati jantan dan
hinggap diatas sangkar dan seperti mengatakan sesuatu kepada Annabel. Dan
ternyata merpati jantan tersebut adalah pasangannya yang dulu meninggalkannya
saat Annabel terjatuh ke hutan dan ia terus melanjutkan perjalannya tanpa
menghiraukan Annabel. Tanpa alasan Annabel memaafkan merpati tersebut mungkin
karena cinta yang bisa meluluhkan rasa benci. mereka tidak berkomunikasi selama
beberapa bulan karena Annabel bersama Dante. Annabel pun pergi bersama
pasangannya yang terdahulu tanpa menoleh
kebelakang dan mengucapkan selamat tinggal kepada Dante, Mereka pergi jauh
meninggalkannya, Dante terdiam dan tanpa berkata-kata hanya mata berkaca-kaca, ia
pun terjatuh karena lemas dan merasa kehilangan Annabel. dalam hati Dante
tersenyum lebar karena telah menolong Annabel disaat dia terjatuh dan tak bisa
terbang lagi. Kini dia sendiri menjalani hidupnya dengan berpetualang tanpa
arah mencari jati diri. Dia tidak merasa kesepian karena kesepian selalu
bersamanya. Dia hanya bisa berdoa semoga Annabel berbahagia dengan pasangannya
walaupun berat untuk menerimanya, dia berharap Annabel akan selalu ingat pada
dirinya. Dante merasa terpukul akan kepergian Annabel dan ia berharap kejadian
tersebut terulang kembali seperti saat Annabel terjatuh lagi dan Dante dating
guna menyembuhkannya walaupun dengan konteks yang begitu singkat. Kata-kata
terakhir yang Dante ucapkan saat Annabel pergi adalah “ ingat wajahku disaat
kau merasa sakit” dan Dante berharap Annabel mengingat kalimat terakhir
tersebut. Mungkin ini adalah sebuah cerita konyol yang pernah ada, ibaratnya bagai
gembel merindukan bulan. Dimana seorang manusia yang memiliki rasa terhadap
seekor merpati. suatu kebahagiaan bisa membuat Annabel lahir kembali dan bisa menjalani
hari-harinya dengan pasangannya. Tugas Dante telah usai dan ia bangga karena
pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup Annabel walaupun hanya sekejap
saja dan hanya dalam konteks yang kurang menguntungkan. Waktu yang akan
menjawabnya, kisah ini akan salalu menjadi misteri yang tiada akhirnya. Dante
berharap merpati tersebut akan selalu ingat dan kembali menemuinya ketika ia
tersadar dalam tidurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar